Berkarya untuk Menyenangkan Allah Saja


Pernah suatu hari ada pertanyaan ketika saya diminta sharing dengan sekelompok teman2 remaja syiar di kampus. Pertanyaan mereka begini:

“Bagaimana kita bisa terlihat menarik bagi anak muda lainnya? Karena bagi mereka aktivitas seperti yang kita lakukan ini tidak mengesankan remaja masa kini yang gaul dan modern. Kami membatasi diri dengan aturan berpakaian yg sangat tegas; dan kami juga menjaga pergaulan dengan lawan jenis dengan begitu ketat.”

Sampai beberapa detik saya memikirkan apa jawaban yg tepat. (Mungkin) sebetulnya saya tidak tahu apa jawabannya. Karenanya saya justru balik bertanya pada mereka: “Lantas kenapa kalian memilih kegiatan seperti ini dibandingkan kegiatan2 lain yg lebih gaul dan modern?”

Kali ini mereka yang kelihatan agak sulit menjawab. Tapi akhirnya salah satu dari mereka menjawab: “Karena kami ingin terus berada di dalam ketaatan.”

Sekali lagi, belajar itu bisa dari siapa saja. Dan mahasiswa itu baru saja memberikan sebuah pelajaran berharga. Bahwa menjadi takwa agar mendapat imbalan surga memang ujiannya tidak mudah. Perlu siap untuk menyabar2kan diri dalam ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah Allah.

Lalu saya pun mencoba mengatakan sesuatu hal yg sebetulnya ditujukan untuk diri saya sendiri:

“Biarkan saja penilaian mereka. Berkarya dan berbuat sajalah untuk menyenangkan Allah. Mereka anggap kita kikuk atau bahkan gak gaul karena memilih taat; biarkan saja. Mungkin karena mereka belum tau saja bagaimana nikmatnya berada dalam ketakwaan.”


Leave a Reply